Pendahuluan
Perkembangan
robot dewasa ini sangat pesat sehingga tak dapat dipungkiri, keunggulan dalam
teknologi robotika merupakan ikon kebanggaan negara-negara maju di dunia.
Perkembangan tersebut tentu tak dapat terjadi jika tidak ada yang pertama kali
menciptakan robot, siapakah
sebenarnya yang pertama kali menciptakan robot?
Dalam buku al-Jami’
bayn al-‘Ilm wa al-‘Amal an-Nafi’ fi sina’at al-Hiyal yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris, “The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Device” oleh
Donald Hill, al-Jazari menjelaskan sekaligus mengilustrasikan
alat-alat temuannya. Donald Hill, orientalis dan insinyur teknologi Inggris, mengatakan bahwa hingga masa modern sekarang ini
kita belum menemui suatu dokumen dari peradaban lain di dunia ini yang dapat
menyaingi isi buku al-Jazari. Di dalamnya terdapat berbagai rancangan dan
penjelasan tentang arsitek yang khusus membicarakan cara pembuatan dan
perakitan berbagai hal.(Rida,
2012)
Kemudian timbul beberapa
pertanyaan, benarkah al-Jazari adalah orang yang pertama kali mencetuskan
teknologi robot? Robot seperti apa yang
dibuat oleh al-Jazari?
Dimana letak kontribusi
al-Jazari dalam perkembangan teknologi robot di era modern?
Pembahasan
Badi`al-Zaman Abu al-`Izz ibn
Isma`il ibn al-Razzaz al-Jazari atau yang biasa dipanggil Al-Jazari adalah
seorang ilmuwan muslim kenamaan abad pertengahan. Ia dipanggil al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang
terletak di antara Tigris dan Eufrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada
raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 M sampai 1200 M sebagai
ahli teknik. Ia berhasil menemukan dan menciptakan alat-alat sederhana yang
menjadi cikal bakal robot saat ini.
Sejarah mencatat Leonardo da
Vinci sebagai penemu alat mekanika yang cemerlang dan maju di zamannya,
tepatnya di era 1500 M. Memang leonardo sudah dapat merancang pembuatan robot
tetapi hanya sebatas desain di atas kertas. Berbeda halnya dengan leonardo,
al-Jazari sudah berhasil merancang dan menciptakan robot dan hasil temuannya
itu ia abadikan dalam buku al-Jami’ bayn
al-‘Ilm wa al-‘Amal an-Nafi’ fi sina’at al-Hiyal yang berisi ilustrasi dari
mesin-mesin karya rancangannya. Ia menyebutkan 50 penemuannya dan kesemuanya
itu dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu: sepuluh jam air dan jam lilin,
sepuluh wahana air dengan figur-figur robot sederhana sebagai alat hiburan,
sepuluh kendi dan bejana otomatis, sepuluh air mancur yang bentuk pancurannya
dapat berubah-ubah secara otomatis, lima perangkat untuk menaikkan air, dan
lima prangkat mekanis untuk berbagai kegunaan. Masing-masing ilustrasi diberi
deskripsi yang sederhana dan mudah untuk dimengerti.(Yulianto dan Rohman, 2010)
Salah satu temuan al-Jazari yang
terkenal adalah jam berbentuk gajah, jam bertenaga air yang dimodifikasi
sedemikian rupa untuk keperluan hiasan dekoratif. Komponen-komponen utama jam
tersebut diletakkan di atas sebuah patung gajah besar yang penuh hiasan
kerajaan. Keseluruhan mekanisme komponen jam tersebut didesain khusus agar
dapat menggerakkan jarum jam dan mengeluarkan bunyi-bunyian setiap setengah jam
sekali. Penemuannya jauh mendahului jam astronomi Giovanni de Dondi pada 1364 M
dan karya Francesco de Giorgio pada 1501 M dalam desain permesinan Eropa.
Al-Jazari juga
menciptakan sebuah mesin pemompa air yang menjadi salah satu karya inspiratif
bagi perkembangan mesin pompa selanjutnya. Jika menilik sejarah, pasokan air
untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan
hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah
adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumbermya.
Masyarakat zaman
dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air, yaitu Shaduf
dan Saqiya. Shaduf sudah dikenal sejak masa
kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang
ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya
merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi.
Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya
terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan
tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan
ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih
banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Mesin pompa
al-Jazari diketahui merupakan mesin yang pertama kali menggunakan engkol
sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15
dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin
merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan
berputar yang terus menerus. Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan
teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi
orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille
menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas
penggunaannya.
Kemudian karya al-Jazari yang
lain adalah mesin robot yang berbentuk sebuah perahu, terapung di sebuah danau
dan ditumpangi empat robot pemain musik.
Robot ini terdiri atas dua penabuh drum,
seorang peniup harpa, dan pemain suling logam yang diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam
acara jamuan minum. Al-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan
mesin yang di kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. ”Itu adalah automata
pertama yang bisa diprogram,” ungkap Prof Noel Sharkey.
Robot penabuh drum yang dirakit
Al-Jazari dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Robot yang ditemukan
Al-Jazari itu juga mengundang kekaguman Charles B Fowler. Menurut dia, temuan
insinyur Muslim itu bisa disebut “robot band”. Sebuah pencapaian penting yang
belum pernah ditemukan peradaban lain sebelumnya dan kebudayaan lain di zaman
itu.
Kesimpulan
Aspek terpenting dalam karya
al-Jazari adalah mekanis, komponen, ide,
metode dan desain fitur. Berdasarkan karya-karya tersebut, Al-Jazari disebut
sebagai peletak dasar ilmu robotika modern, konsep-konsepnya sampai saat ini
masih digunakan. Salah satu konsep temuannya yang hingga kini masih digunakan
adalah roda gigi atau gir. Dalam mendesain berbagai peralatan mekanik hal
penting yang tidak bisa ditinggalkan adalah perhitungan torsi untuk
menggerakkan roda ataupun sendi, gir berfungsi untuk meningkatkan torsi
(kekuatan) sehingga robot mampu mengangkat beban. Roda gigi digunakan pula
dalam berbagai alat transportasi dari motor, mobil hingga pesawat.
Oleh : M. Wafa Saeful Haq
Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Islam dan Ilmu
pengetahuan jurusan Bahasa dan Sastra Arab fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibawah
bimbingan Irfan Abubakar, MA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar